Kamis, 28 Mei 2020

PENGARUH POLA HIDUP DAN KELAINAN PADA STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN SISTEM KOORDINASI YANG MENYEBABKAN GANGGUAN SISTEM SARAF DAN HORMON PADA MANUSIA


kelompok : Agha. R. P. S. 
       Fauzan. F. L.
       Ilham. M. M.
       M. Aunill. R.
       M. Zidan
       M. Zidan. F
       Raditya. A
       Rafly.  M. Z
Studi Literatur

1.     Gangguan Saraf Neuropati
Neuropati merupakan kondisi umum terkait kelainan pada fungsi saraf. Normalnya, saraf berfungsi mengomunikasikan sinyal sensasi fisik dari otak dan sum-sum tulang belakang (sistem saraf pusat) ke seluruh tubuh, pun sebaliknya.
Jadi ketika sistem saraf terganggu atau rusak, tubuh dan otak Anda bisa saja mengirim sinyal rasa sakit saat tidak ada yang menyebabkan sakit, atau sama sekali tidak mengirim sinyal rasa sakit meskipun ada sesuatu yang menyakitkan.
Tanda dan gejala neuropati beragam. Paling umum seperti kesemutan, kebas, dan kram. Namun, berbeda dari kesemutan setelah lama duduk bersila akibat asupan darah terhambat yang bisa sembuh ketika Anda berdiri, neuropati bisa memunculkan kesemutan atau kram secara tiba-tiba tanpa menekuk kaki.
Tak hanya kaki, neuropati dapat memengaruhi sebagian atau seluruh tubuh. Tergantung serabut saraf mana yang terkena. Masing-masing menimbulkan gejala berbeda.
Penyebab dari  gangguan saraf neuropati yaitu, pertama gaya hidup dan kebiasaan keseharian. Contohnya gerakan yang berulang-ulang pada satu posisi seperti berkutat di ponsel, mengendarai motor, memasak, menjahit dan mengetik di komputer. Pun Carpal tunnel syndrome alias saraf kejepit yang biasa menyerang orang yang terlalu banyak duduk.
Begitu pula kebiasaan menggunakan sepatu hak tinggi, mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok, hingga terpapar bahan kimia beracun seperti lem, pelarut atau insektisida--pada cairan pembersih, juga logam berat seperti merkuri--pada makanan laut atau pemutih wajah.
Orang dewasa atau anak-anak dengan asupan makanan hewani rendah akibat vegetarian, status sosial ekonomi rendah, dan faktor budaya juga rentan mengalami neuropati.
Penyebab berikutnya adalah penyakit.
Salah satu yang paling umum adalah diabetes mellitus. Hampir 60 persen penderita diabetes memiliki semacam kerusakan saraf akibat kadar gula darah tinggi.
Ada pula yang disebabkan penyakit kronis seperti kelainan ginjal, atau efek samping obat tertentu seperti antidepresan dan kemoterapi. Termasuk infeksi virus dan bakteri, serta penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan lupus.
Lainnya yaitu trauma fisik akibat cedera seperti kecelakaan, terbentur dan jatuh, atau patah tulang.
Cara pencegahan neuropati yang paling umum yaitu perbaikan pola dan gaya hidup. Contohnya sering berolahraga, pola makan teratur dll.

2.     Gangguan Sistem Endokrin
Gangguan endokrin adalah penyakit yang terkait dengan kelenjar endokrin pada tubuh. Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang menghasilkan hormon yang merupakan sinyal kimia yang dikeluarkan melalui aliran darah. Ada banyak faktor risiko yang membuat seseorang mengalami gangguan endokrin, yaitu:
  • Meningkatnya kadar kolesterol.
  • Riwayat keluarga dengan gangguan endokrin.
  • Inaktivitas.
  • Riwayat penyakit terhadap gangguan autoimun.
  • Pola makan yang tidak baik.
  • Kehamilan (pada kasus seperti hipotiroidisme).
  • Operasi, trauma, infeksi, atau cedera serius yang baru saja terjadi.
Gangguan endokrin biasanya dikelompokkan dalam dua kategori, meliputi:
  1. Kelenjar menghasilkan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon endokrin yang disebut ketidakseimbangan hormon.
  2. Pembentukan luka (seperti bintil atau tumor) pada sistem endokrin yang dapat atau tidak memengaruhi kadar hormon.
Pengamatan
            Hasil pengamatan pola hidup yang dapat merusak sistem saraf :
1.     Kebiasaan melewatkan sarapan ternyata dapat membuat gula darah rendah, sehingga membuat tubuh kekurangan zat gizi yang dibutuhkan oleh otak. Dan pada akhirnya, kebiasaan tersebut dapat merusak otak dalam jangka panjang. Sebagai contoh, sebuah studi di Jepang di lebih dari 80.000 orang menemukan bahwa melewatkan sarapan meningkatkan risiko mengalami stroke dan tekanan darah tinggi.
2.     Terlalu banyak gula atau mengonsumsi makanan/minuman manis dapat menghambat penyerapan protein dan zat gizi dalam tubuh. Akibatnya, perkembangan otak dapat terhambat dan memungkinkan untuk terjadinya kekurangan gizi (malnutrisi).
3.     Merokok bukan hanya membahayakan paru-paru saja, namun juga dapat merusak otak karena kebiasaan merokok ternyata dapat mengurangi asupan oksigen ke otak. Merokok juga dapat menyebabkan terjadinya penyakit Alzheimer dan mengganggu mengganggu reproduksi DNA yang benar, karena amina heterosiklik yang dilepaskan selama pembakaran rokok mengarah ke mutasi yang menyebabkan sel-sel kanker.
4.     Tidur yang kurang ternyata dapat mempercepat kematian sel-sel otak dalam jangka waktu yang pendek, dan akan membuat Anda cepat merasa lelah dan memiliki suasana hati yang buruk setiap harinya.
 5.     Alkohol dapat merusak organ tubuh, terutama sistem saraf, hati, dan jantung. Hal tersebut akan berdampak pada reaksi kimia yang terjadi di otak. Alkohol dapat mempengaruhi otak dalam banyak hal, seperti gangguan memori dan memperlambat waktu reaksi.
Percobaan
Hari
Kegiatan
Efek
Hari 1
makan dengan jumlah yang sedikit, makan makanan bergula berlebihan, tidur menjelang pagi
Belum ada efek yang terlalu terasa

Hari 2
kurang tidur, kurang makan/gizi, sisanya masih sama seperti sebelumnya.
Mulai terasa lemas lesu, sering buang air kecil

Hari 3
Sama seperti hari sebelumnya
Tubuh dan sendi mulai sakit sakit, sakit kepala

Percobaan ini membuktikan bahwa kurangnya istirahat atau kurang makan dapat menyebabkan gangguan saraf, yang paling umum yaitu sakit kepala.

Simulasi
-       Pola hidup yang dapat merusak sistem saraf
     Dimulai dari kebiasaan kurang tidur, terbiasa tidur saat menjelang pagi, sekitar jam 2 sampai siang, tidak membiasakan bangun pagi dimana udara pagi sangat menyehatkan tubuh. Makan  dengan jumlah gizi yang sedikit, dan sering makan yang mengandung zat yang tidak baik bagi tubuh. Melakukan itu untuk beberapa hari saya pribadi langsung merasakan sakit kepala, lemas, dll.   
      -Pola hidup yang sehat bagi tubuh
       Dimulai dengan waktu tidur yang teratur, dimulai dari jam 10 malam hingga jam 4 atau 6 tapi berbagai ahli merekomendasikan tidur dimulai dari jam 8 malam. Pola makan teratur yang tidak berlebihan dan makan makanan bergizi. Melakukan olahraga di pagi hari sembari menghirup udara segar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar