Rabu, 25 Maret 2020

PENGARUH PERGAULAN BEBAS SERTA KELAINAN PADA FUNGSI ORGAN


kelompok :  Agha. R. P. S. 
                    Fauzan. F. L.
                       Ilham. M. M.
                       M. Aunill. R.
                       M. Zidan
                       M. Zidan. F
                       Raditya. A
                       Rafly.  M. Z
Pergaulan bebas adalah  salah satu bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu. Pengertian pergaulan bebas di ambil dari kata Pergaulan  yang artinya proses interaksi antar individu atau individu dengan kelompok, sedang kata Bebas yang artinya terlepas dari kewajiban, aturan, tuntutan, norma agama, dan pancasila.
Ciri-ciri pergaulan bebas dikalangan remaja yaitu:
  1. Terjerat dalam pesta hura-hura.
  2. Mabuk-mabukan dan menggunakan obat-obat terlarang (narkoba).
  3. Perilaku yang tidak baik.
  4. Menggunakan pakaian terbuka.
Faktor penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja yaitu:
  1. Rendahnya taraf pendidikan keluarga, seperti keluarga yang mengizinkan sang anak berpacaran tanpa ada pengawasan yang menyebabkan anak terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
  2. Orang tua yang kurang memperhatikan pergaulan anak, orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga anak tidak bisa diperhatikan dengan maksimal.
  3. Kurang berhati-hati dalam berteman, contohnya teman menuntun kita kearah yang negative, terjadi karena berteman dengan orang yang tidak baik.
  4. Keadaan ekonomi keluarga, contohnya anak yang putus sekolah karena ekonomi keluarga yang rendah membuat perilaku sang anak  menjadi tambah parah.
Pergaulan bebas berpotensi menimbulkan perilaku seks bebas. Dampak perilaku seks bebas remaja bagi kesehatan adalah :

I.               Gangguan Fisik
A.        Hamil diluar nikah
Dari segi fisik, remaja belum kuat, tulang panggulnya masih terlalu kecil sehingga bisa membahayakan proses persalinan. Oleh karena itu masa hamil sebaiknya dilakukan pada usia 20 – 30 tahun. Dari segi mental pun, emosi remaja belum stabil. Kestabilan emosi umumnya terjadi pada usia 24 tahun, karena pada saat itulah orang mulai memasuki usia dewasa. Masa remaja baru berhenti pada usia 19 tahun. Dan pada usia 20 – 24 tahun dalam psikologi, dikatakan sebagai usia dewasa muda atau lead edolesen. Pada masa ini, biasanya mulai timbul transisi dari gejolak remaja ke masa dewasa yang lebih stabil. Maka, kalau pernikahan dilakukan di bawah 20 tahun secara emosi si remaja masih ingin bertualang menemukan jati dirinya.

B.        Aborsi
Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan dihadapi seorang wanita, yaitu:
• Kematian mendadak karena pendarahan hebat
• Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
• Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
• Rahim yang sobek (Uterine Perforation)
• Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations)
• Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita)
• Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
• Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
• Kelainan Ari-ari (Placenta Previa), menyebabkan pendarahan hebat pada kehamilan berikutnya
• Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi
• Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease)
• Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)

C.        PMS (Penyakit Menular Seksual)
Berikut 7 jenis Penyakit Menular Seksual (PMS) :
1.     HIV/AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV ( Human Immunodeficiency Virus ).
HIV ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.

2.     Gonorea (Kencing Nanah)
Gonore atau kencing nanah adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri bernama Neisseria gonorrhoeae. Penyebaran penyakit ini umumnya melalui kontak mulut, vagina, penis, atau anus sewaktu melakukan hubungan seksual.
Seorang yang terkena penyakit ini biasanya akan mengalami gejala seperti nyeri ketika buang air kecil, keluarnya cairan seperti nanah pada ujung penis maupun vagina, sering buang air kecil, dan nyeri di bagian alat kelamin.

3.     Klamidia
Klamidia disebabkan oleh bakteri Chalmydia trachomatis yang biasanya ditularkan melalui berhubungan seksual. Penyakit ini tidak hanya menginfeksi alat kelamin, tapi juga bisa menjangkiti mata jika cairan vagina atau sperma yang terinfeksi mengenai mata.

4.     Virus Herpes Simpleks (HSV-2)
Herpes genital disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 2, adalah infeksi seumur hidup yang menyebabkan lecet-lecet pada alat kelamin yang biasanya datang dan pergi. Ada pria yang tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi mereka tetap bisa menulari orang lain. Lecet-lecet karena herpes tersebut bisa meningkatkan risiko tertular AIDS melalui luka di darah.

5.     Human Papillomavirus (HPV)
Human Papillomavirus adalah virus yang menyerang kulit dan membran mukosa yang dapat menyebabkan kutil dan munculnya lesi. HPV ditularkan melalui hubungan seksual.
Pada wanita menyebabkan sakit di leher rahim yang bisa berlanjut menjadi kanker leher rahim (serviks). Pada pria menyebabkan kutil genital dan bisa berlanjut menjadi kanker pada penis dan anus.

6.     Sifilis (Penyakit Raja Singa)
Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi bisa juga kontak langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus).
Gejala awalnya mirip dengan gejala penyakit lain. Sifilis sering dimulai dengan lecet yang tidak terasa sakit pada penis atau bagian kemaluan lain yang bisa berlangsung bertahun-tahun. Bila tidak diobati bisa menjalar ke jantung dan otak.
           
7.     Jengger Ayam atau Kutil di kelamin (Genital Wart)
Jengger ayam atau kutil di kelamin ini disebabkan oleh sejenis virus papiloma, yang terkait dengan kanker penis serta anus. Kutil kelamin dapat dapat dihilangkan melalui operasi atau dibakar, atau dibekukan, tetapi dapat kambuh lagi.

II.           Gangguan Psikologis :
·          Proses aborsi memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita baik secara fisik maupun mental. Seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut :
1. Kehilangan harga diri
2. Berteriak-teriak histeris
3. Mimpi buruk berkali-ka
4. Ingin melakukan bunuh diri
5. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang
6. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual

·       Depresi berat akibat pernikahan dini, bisa terjadi pada kondisi kepribadian yang berbeda. Pada pribadi introvert (tertutup) akan membuat si remaja menarik diri dari pergaulan. Dia menjadi pendiam, tidak mau bergaul, bahkan menjadi seorang yang schizoprenia atau dalam bahasa awam yang dikenal orang adalah gila. Sedang pada pribadi ekstrovert (terbuka), remaja terdorong melakukan hal – hal aneh untuk melampiaskan amarahnya. Seperti, perang piring, remaja dicekik dan sebagainya.
·        
Dengan kata lain, secara psikologis kedua bentuk depresi sama – sama berbahaya. Remaja wanita yang terlanjur hamil akan mengalami kesulitan selama kehamilan, karena jiwa dan fisiknya belum siap. Risiko lainnya adalah keselamatan fisik, mental, dan trauma reproduksi berupa kerusakan alat reproduksi dan trauma psikologis berupa nyeri saat berhubungan seks (Dispareunia) maupun trauma sosial.

Cara Mencegah Penyakit Reproduksi Pada Remaja :
Satu-satunya cara adalah dengan tidak melakukan seks bebas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar