kelompok : Agha. R. P. S.
Fauzan. F. L.
Ilham. M. M.
M. Aunill. R.
M. Zidan
M. Zidan. F
Raditya. A
Rafly. M. Z
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu. Pengertian pergaulan bebas di ambil dari kata Pergaulan yang artinya proses interaksi antar individu atau individu dengan kelompok, sedang kata Bebas yang artinya terlepas dari kewajiban, aturan, tuntutan, norma agama, dan pancasila.
Fauzan. F. L.
Ilham. M. M.
M. Aunill. R.
M. Zidan
M. Zidan. F
Raditya. A
Rafly. M. Z
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu. Pengertian pergaulan bebas di ambil dari kata Pergaulan yang artinya proses interaksi antar individu atau individu dengan kelompok, sedang kata Bebas yang artinya terlepas dari kewajiban, aturan, tuntutan, norma agama, dan pancasila.
Ciri-ciri pergaulan bebas dikalangan remaja yaitu:
- Terjerat
dalam pesta hura-hura.
- Mabuk-mabukan
dan menggunakan obat-obat terlarang (narkoba).
- Perilaku
yang tidak baik.
- Menggunakan
pakaian terbuka.
Faktor penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja yaitu:
- Rendahnya
taraf pendidikan keluarga, seperti keluarga yang mengizinkan sang anak
berpacaran tanpa ada pengawasan yang menyebabkan anak terjerumus ke dalam
pergaulan bebas.
- Orang
tua yang kurang memperhatikan pergaulan anak, orang tua yang sibuk dengan
pekerjaannya sehingga anak tidak bisa diperhatikan dengan maksimal.
- Kurang
berhati-hati dalam berteman, contohnya teman menuntun kita kearah yang
negative, terjadi karena berteman dengan orang yang tidak baik.
- Keadaan
ekonomi keluarga, contohnya anak yang putus sekolah karena ekonomi
keluarga yang rendah membuat perilaku sang anak menjadi tambah
parah.
Pergaulan bebas
berpotensi menimbulkan perilaku seks bebas. Dampak perilaku seks bebas remaja bagi
kesehatan adalah :
I.
Gangguan
Fisik
A.
Hamil diluar nikah
Dari segi fisik, remaja
belum kuat, tulang panggulnya masih terlalu kecil sehingga bisa membahayakan
proses persalinan. Oleh karena itu masa hamil sebaiknya dilakukan pada usia 20
– 30 tahun. Dari segi mental pun, emosi remaja belum stabil. Kestabilan emosi
umumnya terjadi pada usia 24 tahun, karena pada saat itulah orang mulai
memasuki usia dewasa. Masa remaja baru berhenti pada usia 19 tahun. Dan pada
usia 20 – 24 tahun dalam psikologi, dikatakan sebagai usia dewasa muda atau
lead edolesen. Pada masa ini, biasanya mulai timbul transisi dari gejolak
remaja ke masa dewasa yang lebih stabil. Maka, kalau pernikahan dilakukan di
bawah 20 tahun secara emosi si remaja masih ingin bertualang menemukan jati
dirinya.
B.
Aborsi
Pada saat melakukan
aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan dihadapi
seorang wanita, yaitu:
• Kematian mendadak karena pendarahan
hebat
• Kematian mendadak karena pembiusan
yang gagal
• Kematian secara lambat akibat infeksi
serius disekitar kandungan
• Rahim yang sobek (Uterine Perforation)
• Kerusakan leher rahim (Cervical
Lacerations)
• Kanker payudara (karena
ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita)
• Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
• Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
• Kelainan Ari-ari (Placenta Previa),
menyebabkan pendarahan hebat pada kehamilan berikutnya
• Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan
lagi
• Infeksi rongga panggul (Pelvic
Inflammatory Disease)
• Infeksi pada lapisan rahim
(Endometriosis)
C.
PMS (Penyakit Menular Seksual)
Berikut 7 jenis Penyakit Menular Seksual
(PMS) :
1.
HIV/AIDS
Acquired Immune
Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang
timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV
( Human Immunodeficiency Virus ).
HIV ditularkan melalui
kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah,
dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan
vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui
hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik
yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau
menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
2.
Gonorea (Kencing Nanah)
Gonore atau kencing nanah adalah penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh bakteri bernama Neisseria gonorrhoeae. Penyebaran
penyakit ini umumnya melalui kontak mulut, vagina, penis, atau anus sewaktu
melakukan hubungan seksual.
Seorang yang terkena penyakit ini biasanya akan mengalami
gejala seperti nyeri ketika buang air kecil, keluarnya cairan seperti nanah
pada ujung penis maupun vagina, sering buang air kecil, dan nyeri di bagian
alat kelamin.
3.
Klamidia
Klamidia disebabkan oleh bakteri Chalmydia
trachomatis yang biasanya ditularkan melalui berhubungan seksual.
Penyakit ini tidak hanya menginfeksi alat kelamin, tapi juga bisa menjangkiti
mata jika cairan vagina atau sperma yang terinfeksi mengenai mata.
4.
Virus Herpes Simpleks (HSV-2)
Herpes genital disebabkan
oleh virus herpes simplex tipe 2, adalah infeksi seumur hidup yang menyebabkan
lecet-lecet pada alat kelamin yang biasanya datang dan pergi. Ada pria yang
tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi mereka tetap bisa menulari orang lain.
Lecet-lecet karena herpes tersebut bisa meningkatkan risiko tertular AIDS
melalui luka di darah.
5.
Human Papillomavirus (HPV)
Human Papillomavirus
adalah virus yang menyerang kulit dan membran mukosa yang dapat menyebabkan kutil
dan munculnya lesi. HPV ditularkan melalui hubungan seksual.
Pada wanita menyebabkan
sakit di leher rahim yang bisa berlanjut menjadi kanker leher rahim (serviks).
Pada pria menyebabkan kutil genital dan bisa berlanjut menjadi kanker pada
penis dan anus.
6.
Sifilis (Penyakit Raja Singa)
Sifilis disebabkan oleh
bakteri Treponema pallidum. Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi
bisa juga kontak langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak
dalam uterus).
Gejala awalnya mirip
dengan gejala penyakit lain. Sifilis sering dimulai dengan lecet yang tidak
terasa sakit pada penis atau bagian kemaluan lain yang bisa berlangsung
bertahun-tahun. Bila tidak diobati bisa menjalar ke jantung dan otak.
7.
Jengger Ayam atau Kutil di kelamin
(Genital Wart)
Jengger ayam atau kutil
di kelamin ini disebabkan oleh sejenis virus papiloma, yang terkait dengan
kanker penis serta anus. Kutil kelamin dapat dapat dihilangkan melalui operasi
atau dibakar, atau dibekukan, tetapi dapat kambuh lagi.
II. Gangguan Psikologis :
·
Proses aborsi memiliki resiko tinggi
dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita baik secara fisik maupun
mental. Seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti
berikut :
1.
Kehilangan harga diri
2.
Berteriak-teriak histeris
3.
Mimpi buruk berkali-ka
4.
Ingin melakukan bunuh diri
5.
Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang
6.
Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual
·
Depresi berat akibat pernikahan dini,
bisa terjadi pada kondisi kepribadian yang berbeda. Pada pribadi introvert
(tertutup) akan membuat si remaja menarik diri dari pergaulan. Dia menjadi
pendiam, tidak mau bergaul, bahkan menjadi seorang yang schizoprenia atau dalam
bahasa awam yang dikenal orang adalah gila. Sedang pada pribadi ekstrovert
(terbuka), remaja terdorong melakukan hal – hal aneh untuk melampiaskan
amarahnya. Seperti, perang piring, remaja dicekik dan sebagainya.
·
Dengan
kata lain, secara psikologis kedua bentuk depresi sama – sama berbahaya. Remaja
wanita yang terlanjur hamil akan mengalami kesulitan selama kehamilan, karena
jiwa dan fisiknya belum siap. Risiko lainnya adalah keselamatan fisik, mental,
dan trauma reproduksi berupa kerusakan alat reproduksi dan trauma psikologis
berupa nyeri saat berhubungan seks (Dispareunia) maupun trauma sosial.
Cara Mencegah Penyakit Reproduksi Pada
Remaja :
Satu-satunya cara adalah dengan tidak
melakukan seks bebas.